Kisah Julaibib Sahabat Nabi Muhammad SAW yang menyentuh hati, dikisahkan di hadist Shohih Muslim.

Muhammad Azis Kriswanto, S.Pd

Minggu, 17 Mei 2020

 

ilustrasi Masjid Nabawi

Julaibib di kisahkan di hadis Shohih Muslim di ceritakan oleh Ahmad Bin Hambal

 Dahulu di Madinah di Masjid Nabawi ada segolongan orang yang tinggal di teras masjid Nabawi yang disebut sebagai ahlu sufah (pada waktu itu masjid nabawi masih beralaskan tanah) mereka tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap mereka bisa makan dari sedekah orang-orang yang memberikan sedekah bila tidak ada orang yang bersedekah mereka tidak makan, untuk minum dari sebuah sumur itu pun belum berfungsi dengan baik, selain itu dia hanya mempunyai satu baju yang sudah jelek sobek-sobek tetapi semangat menuntut ilmu dan ibadah mereka adalah yang terabaik salah satu dari mereka itu adalah Julaibib. Julaibib disebut oleh orang arab dengan sebutan Damim, Damim itu bukan hanya sekedar jelek tapi sudah jelek dan jika ada orang memandang wajahnya itu males jadi tidak enak untuk dipandang intinya sahabat julaibib ini sangat kekurangan dan jika bermain dengan temannya sahabat ini tidak ada yang mau menanyakan dan jika tidak ada pun tidak ada yang menanyakan disisi dunianya sangat kekurangan tetapi disisi akhiratnya sahabat ini ahli membaca al-Qur’an sangat ahli membacanya dan juga ahli ibadah sangat tekun beribadah didalam ia melaksanakan shalat selalu di shaf depan shaf yang awal dan juga jika ada perang dia berada di shaf awal di shaf paling depan, Nabi Muhammad SAW sangat menyukai Julaibib berdasarkan ketoatanya dan ketekunannya, Julaibib sendiri adalah seorang yang perawakanya pendek tidak seperti orang arab pada umumnya dan abadul aswad atau hamba yang hitam berkulit hitam bahkan lebih hitam dari bilal bin robah nama aslinya hanya julaibib tidak ada bin di belakang nama, hal itu tentu saja sangat aneh bagi orang arab saat itu yang selalu memakai bin setelah nama mereka, seperti Umar Bin Khotob, Usman bin Afan atau Ali bin Abitholib, Julaibib ya hanya julaibib hampir mirip dengan nama orang Jawa dulu ya seperti sutomo, suparmin, paijo, paijan dan tidak ada bin itu lah jualibib. Dikisahkan di Hadis bahwa julaibib ini adalah sebagai mahmurun nasab ( nasab yang cacat ) bagi orang arab nasab itu tidak boleh cacat apabila nasabnya cacat orang itu di anggap rendah.

Julaibib dikenal orang yang pemalu namun tekun untuk menuntut ilmu dan berislam, pada suatu ketika Nabi Muhammad SAW menemui Julaibib yang sedang duduk di Masjid Nabawi sebenarnya Julaibib tengah menahan rasa lapar pada hari itu ia belum mendapatkan makanan untuk dimakan sedikitpun, Rosululloh SAW bertanya kedapa julaibib “ wahai Julaibib apakah kamu mau menikah “ Julaibib terdiam untuk menjawab pertanyaan Rosululloh ia sangat malu-malu untuk menjawabnya, julaibib menjawab “belum nabi”, keesokan harinya ditanya lagi oleh nabi dengan pertanyaan yang sama, kejadian itu berulangkali terjadi sampai tiga kali, julaibib menjawab “ belum nabi, siapakah wanita yang mau dengan ku ya nabi, aku miskin, jelek, tidak punya pekerjaan, nanti kalau aku tidak bisa menafkahi istri ku gimana ya nabi?” Lalu nabi memerintahkan julaibib untuk pergi ke rumahnya sahabat anshor, “katakana kepada orang anshor tersebut bahwa putrinya aku lamar untuk dinikahi olehmu” ternyata orang anshor itu adalah orang terpandang di Madinah orang bangsawan ia mempunyai putri yang sangat cantik, putrinya mempunyai julukan ajmail nisail anshor atau paling cantiknya wanita anshor, wanita itu paling cantik se-Madinah, jika di pikir-pikir mana mungkin seorang damim mendapat wanita cantik yang paling cantik se-Madinah, kemudian tanpa ragu julaibib pergi ke rumah orang anshor tersebut orang pribumi di Madinah, setelah ia sampai di depan rumahnya ia mengucapkan salam, “ Assalamualaikum…”Lalu di jawab oleh orang anshor itu “ Waalaikum salam” julaibib pun melanjutkan bicaranya “saya diutus oleh nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan lamaran Nabi kepadamu “ mendengar perkataan julaibib orang anshor tersebut merasa senang, gembira, raut wajahnya menunjukkan orang yang sedang sangat bahagia karena putri kesayangannya akan dinikahi oleh Nabi, lalu julaibib meneruskan perkataanya “ Nabi melamar putri mu untuk ku, untuk dinikahi oleh ku” raut wajah orang anshor berubah yang tadinya ceria menjadi musam seakan tidak percaya “ tidak… apakah benar ini perintah dari Nabi aku tidak akan merestui putri ku menikah dengan mu” “ benar wahai bapak ini perintah dari Nabi” saut julaibib. “sebentar aku akan bermusyawarah dengan istriku” lalu orang anshor itu menceritakan kejadian ini kepada istrinya lalu istrinya juga menolak, “la.. la.. tidak.. tidak.. aku tidak mau menikahi putriku dengan julaibib” ketus istri orang anshor tersebut. Mendengar keributan antara bapak dan ibu tentang ucapan julaibib bahwa ia diutus oleh nabi untuk melamar putrinya dan akan dinikahi oleh julaibib, putrinya keluar dari kamarnya dan mengatakan kepada bapaknya “wahai bapak, apakah kalian akan menolak perintah dari Rosullulloh? Jangan sampai Allah menurunkan wahyu nya untuk mencelakai Bapak karena sudah menolak perintah Rosullulloh” dikisahkan bahwa wanita cantik ini adalah wanita solehah yang sangat taat beribadah, selalu ramah kepada semua orang, dipandang oleh masyarakat sebagai wanita cantik yang tidak sombong, sangat mengagungkan  Rosullulloh  dan Allah SWT. Wanita itu merelakan dirinya untuk dinikahi oleh Julaibib, dan akhirnya julaibib menikah dengan putri cantik dari kaum anshor tersebut.

Ketika sudah menikah dan akan malam pertama dengan istri yang sangat cantik lalu ada utusan datang kepada julaibib memberi kabar bahwa Nabi akan berangkat perang bersiap-siap untuk berangkat ke medan perang, mendengar ucapan utusan dari Nabi Julaibib yang ingin malam pertama dengan seorang wanita cantik yang di idam-idamkan oleh semua pemuda di Madinah, dan tentunya yang sangat di idamkan oleh Julaibib ia ditinggalkan, Julaibib lebih cinta kepada Rosullulloh mengalahkan citanya kepada putri cantik pujaan hatinya, tidak menunggu lama lalu ia berpamitan kepada istrinya untuk berangkat kemedan perang. 

Julaibib berada di barisan paling depan ia berperang tidak takut mati, setelah perang usai Nabi berkata “Wahai para sahabat apakah kalian kehilangan sahabat kalian?” Para sahabat yang di dekat nabi menjawab “ tidak nabi” “siapa saja sahabat-sahabat yang telah meniggal” nabi melanjutkan perkataanya. Lalu oleh sahabat di sebutkan satu persatu sahabt-sahabat nabi yang meniggal di medan perang setelah semua disebutkan tidak ada nama Julaibib, mayatnya tidak ada dan Julaibib pun tidak mereka sebutkan, “Julaibib mana Julaibib” sebagian sahabat tidak mengenal Julaibib siapa julaibib tidak terkenal di kalangan sahabat nabi, lalu oleh nabi dicari dan menemukan julaibib sudah meninggal, di sekitar julaibib ada tujuh tentara kafir telah meniggal ketujuh tentara kafir itu mati ditangan julaibib dan julaibib meninggal ditangan tujuh pasukan kafir tersebut. Melihat julaibib yang sudah tidak bernyawa terdapat banyak tusukan-tusukan pedang ditubuhnya maka nabi mengangkat jenazah Julaibib yang masih bersimbah darah, kemudian anas bin malik (perowi hadis ini) menggali kubur bersama sahabat-sahabat lainya, didalam riwayat hadisnya anas bin malik mengatakan selama ia menggali kuburan nabi tidak menurunkan sedetikpun pada Julaibib, sebegitu cinta kasihnya kepada Julaibib nabi sampai melakukan perlakuan seperti itu, tidak ada sahabat-sahabat nabi selain julaibib yang nabi perlakukan seperti itu, kata anas bin malik perlakuan nabi pada waktu itu sangat istimewa terhadap jenazah julaibib dan nabi bersabda “ inna annta min wa anna min “ “ Sesungguhnya engkau itu adalah bagian dari saya dan saya adalah bagian dari engkau julaibib” hati nabi ada didalam julaibib dan hati Julaibib ada di hati nabi, setelah anas bin malik dan kawan-kawan  selesai menggali kubur ketika Julaibib akan di masukkan ke dalam liang kubur nabi memalingkan wajahnya kearah kanan, lalu ada sahabat yang merasa heran dan bertanya kepada nabi, “ ya nabi mengapa engkau memalingkan wajahmu kearah kanan pada saat akan memasukkan jenazah Julaibib kedalam liang bukur” lalu nabi menjawab “ bahwasanya saat ini bidadari-bidadari surga istri-istrinya julaibib yang berada di surga berebut ingin meramut julaibib maka saya palingkan wajah saya agar julaibib tidak cemburu supaya bidadarinya tidak cemburu” lalu nabi memakamkan Julaibib.

baca juga : kisah tiga pemuda yang meyesal karna perbuatanya

Kisah sahabat yang satu ini sangat menyentuh hati… ia mempunyai kekurangan mempunyai banyak kekurangan diberi kebatasan fisik, di beri kebatasan harta, tetapi ia sangat dirindukan oleh penghuni surga sangat dirindukan oleh bidadari-bidadari surga.. masya allah..

Apa yang dapat kita petik dari kisah Julaibib ini… kalian isi sendiri di kolom komentar!

Sedikit ulasan dari saya maaf jika terdapat kalimat yang kurang pas karna saya hanya manusia biasa yang banyak salah.. kesempurnaan hanya milik Allah SWT…


Komentar

  1. Sangat menginspirasi.. jodoh, hidup, mati sudah ada catatan ya masing2.. kita sebagai hamba Allah hanya bisa menjalaninya..

    BalasHapus
  2. Pak Rifan Udah baca Cerita nya bagus😇

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Penghuni Neraka yang terakhir masuk Surga (Perbincangan antara Allah dan anak turun adam yang terakhir masuk surga)